Perbedaan Mendasar Bahasa Jepang Dengan Bahasa Indonesia

1. Susunan Kalimat

- Bahasa Indonesia

Struktur dalam kalimat bahasa indonesia pada dasarnya berpaku dengan pola S+P+O+(K)

Contohnya: Agung minum kopi dikafe subjek+predikat+objek+keterangan(tempat)

- Bahasa Jepang

Struktur dalam kalimat bahasa jepang lebih flexibel atau bebas, asalkan predikat terletak pada akhir kalimat. Contohnya untuk ngomong Agung minum kopi dikafe dalam bahasa jepang urutannya flexibel.

a. Agung WA Kafe DE Kopi O Nomimasu artinya minum sbg Predikat
b. Agung WA Kopi O Kafe DE Nomimasu artinya minum sbg Predikat
c. Kopi O Agung WA Kafe DE Nomimasu artinya minum sbg Predikat
d. Kopi O Kafe DE Agung WA Nomimasu artinya minum sbg Predikat
e. Kafe DE Agung WA Kopi O Nomimasu artinya minum sbg Predikat
f. Kafe DE Kopi O Agung WA Nomimasu artinya minum sbg Predikat

Semua kalimat diatas artinya sama yaitu Agung minum kopi dikafe walaupun susunan kalimatnya berbeda.

2. Penentuan Fungsi Kata Benda Dalam Kalimat

- Bahasa Indonesia

Dalam bahasa Indonesia Fungsi Kata Benda seperti sebagai Subjek atau Objek ditentukan oleh urutannya.

Contohnya:
KB1(subjek)+KK(predikat)+KB2(objek)
Agung minum kopi

- Bahasa Jepang

Kalau dalam bahasa jepang fungsi kata benda dalam kalimat ditentukan atau ditunjukan dengan partikel (kata bantu) seperti: は、が、で、を、。。dll
Seperti contoh yang sudah dituliskan diatas ini →

3. Menerangkan Suatu Kata

- Bahasa Indonesia

Untuk menerangkan suatu kata dalam bahasa Indonesia Kata yang diterangkan DIDEPAN kata yang menerangkan.

Contohnya:
meja guru MEJA (diterangkan) <-- GURU (menerangkan)
orang jepang ORANG (diterangkan) <-- JEPANG (menerangkan)
mobil baru MOBIL (diterangkan) <-- BARU (menerangkan)
cewek cantik CEWEK (diterangkan) <-- CANTIK (menerangkan)

- Bahasa Jepang

Jika dalam bahasa jepang menerangkan suatu kata caranya adalah kebalikan dari cara bahasa indonesia dalam menerangkan suatu kata. Kata yang diterangkan DIBELAKANG kata yang menerangkan dan kadang memerlukan suatu partikel.

Contohnya:
meja guru menjadi GURU (menerangkan) --> MEJA (diterangkan)
GURU(sensei) no MEJA(tsukue)
orang jepang menjadi JEPANG (menerangkan) --> ORANG (diterangkan)
JEPANG(nihon) ORANG(jin)
mobil baru menjadi BARU (menerangkan) --> MOBIL (diterangkan)
BARU(atarashii) MOBIL(kuruma)
cewek cantik menjadi CANTIK (menerangkan) --> CEWEK (diterangkan)
CANTIK(kireina) cewek(onnanohito)

4. Bentuk-bentuk Kata Benda Kata Sifat dan Kata Kerja

- Bahasa Indonesia

Dalam bahasa indonesia kata benda dan kata sifat tidak terdapat suatu perubahan jika situasinya berbeda.

Contohnya:
Untuk ngomong hujan (KATA BENDA), entah kejadiannya sekarang, besok, atau kemarin kata hujan tetap sama saja
Untuk ngomong indah (KATA SIFAT), entah kejadiannya sekarang, besok, atau kemarin kata indah tetap sama saja

Untuk kata kerja dalam bahasa Indonesia ada sedikit perubahan seperti penambahan Prefiks (awalan) dan Sufiks (akhiran).

Contohnya:
makan (KATA KERJA), ditambahkan me-,di-, dll
tidur (KATA KERJA), ditambahkan ber-,-an, dll
Penambahan Prefiks (awalan) dan Sufiks (akhiran) menentukan fungsi dan arti kata kerja dalam bahasa indonesia

- Bahasa Jepang

Dalam bahasa jepang kata benda, kata sifat, dan kata kerja ada berbagai perubahan tergantung dengan situasi dan kondisinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan dalam kata benda, kata sifat, kata kerja seperti waktu, ngomong sopan-tidak sopan, bentuk positif dan negatif.

Contohnya:
makan (KATA KERJA), taberu ngomong tidak sopan
makan (KATA KERJA), tabemasu ngomong sopan
kemarin makan (KATA KERJA), kinou tabemashita dipengaruhi waktu

hujan (KATA BENDA), ameda ngomong tidak sopan
hujan (KATA BENDA), amedesu ngomong sopan
kemarin hujan (KATA BENDA), kinou amedeshita dipengaruhi waktu

sibuk (KATA SIFAT), isogashii ngomong tidak sopan
sibuk (KATA SIFAT), isogashiidesu ngomong sopan
kemarin sibuk (KATA SIFAT), kinou isogashikattadesu dipengaruhi waktu